MERAUKE, ARAFURA,- Keberadaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua Selatan yang baru saja mengikuti perdana PON Aceh-Sumut beberapa waktu lalu dalam keberadaannya baik prestasi maupun manajemen organisasi sempat menjadi sorotan public di Merauke dan Papua Selatan pada umumnya.
Melalui Ketua Harian KONI Provinsi Papua Selatan Soleman Jambormias,M.Pd menegaskan bahwa KONI PPS terus berbenah diri untuk berkembang demi kemajuan olahraga di Kawasan Papua Selatan. Meskipun ada berbagai tantangan dan persoalan namun KONI PPS siap untuk melakukan Rapat Anggota dan Musprov KONI PPS yang direncanakan pada Tanggal 8 dan 9 Mei 2025.
“Pemberi hibah, penerima hibah dalam institusi pasti diperiksa, termasuk isu persoalan dana PON kemarin. Dimana nilainya 14,5 Milyar. Sebagai Ketua Harian kita sudah periksa secara baik dimana dana itu terbagi habis ke semua cabor, termasuk keberangkatan saat PON lalu. Dimana dikelolah tiap Cabor sebesar 9 Milyar. Sisanya untuk keberangkatan tiket, akomodasi dan honor. Intinya sudah diperiksa dengan baik dan tidak ada masalah,”ungkap Soleman kepada media ini saat diwawancara di ruang kerjanya, Jumat (2/5/2025).
Ditegaskan Soleman, sebaiknya KONI PPS jangan dijadikan ajang panggung politik atau pembagian kue politik. Melainkan KONI PPS sebagai wahana prestasi olahraga. Namun menyangkut kepemimpinan KONI PPS yang akan diperoleh melalui Musoprov mendatang, menurut Soleman hal tersebut adalah wajar. Sebab menurutnya, peluang dan kesempatan dibuka seluasnya untuk pendaftar sebagai kandidat ketua umum dan ketua harian melalui mekanisme yang berlaku.
“Siapa saja yang siap bisa mendaftar untuk menjadi ketua umum KONI PPS. Dan komitmen saya adalah orang asli Papua Selatan untuk duduk menjadi ketua umum. Namun yang utama adalah jangan jadikan KONI ini tempat bagi-bagi politik. Saya tidak mau sebab KONI adalah dunia olahraga,”papar Soleman yang juga menjabat Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Ekonimi Kreatif (Dispoparekraf) Provinsi Papua Selatan.
Kembali menurut Soleman, selama kemimpinannya salah satu hal yang membuat dirinya bangga adalah peserta PON Aceh-Medan adalah seratus persen atlit asal Papua Selatan. Meskipun ada penawaran atlit luar namun ditolak pihaknya dimana tetap mempertahankan atlit asli asal Papua Selatan. Juga menyangkut jumlah yang berangkat dimana atlit 30 sedangkan yang ikut berangkat 100 lebih orang. Dijelaskan bahwa 30 atlit dari 18 Cabor didalamnya ada pelatih, asisten pelatih, tenaga kesehatan, tenaga terapis, para atlit dan manajer tim.
Diingatkan kembali, bahwa saat Rapat Anggota dan Musprov KONI PPS akan dibuka ruang seluasnya untuk yang mau mendaftar menjadi Ketua Umum dan Ketua Harian. Tentunya melalui mekanisme yang disyaratkan. Dimana hak suara sah ada pada 29 Cabor, 4 suara KONI daerah, 1 Suara KONI Provinsi dan 1 Suara KONI Pusat.
“Silahkan siapkan visi misi agar pemilik hak suara memberikan suaranya. Harapannya agar pengurus baru dapat mengangkat KONI Papua Selatan dapat berprestasi lebih baik lagi. Sebab dunia olahraga bukan dunia politik, pembinaan dan prestasi olahraga harus dapat tercapai,”tukas Soleman. **
Laporan : Felix