MERAUKE, ARAFURA-Debat publik ketiga yang merupakan debat terakhir empat paslon bupati dan wakil bupati Merauke, Rabu (20/11) berlangsung lancar dan tertib, disaksikan penuh oleh masyarakat maupun pendukung masing-masing paslon, baik yang hadir secara langsung di Swiss-Belhotel maupun yang menonton atau mendengarkan melalui media. Tahapan Pilkada yang berlangsung aman, damai dan tertib hingga saat ini tentunya harus dijaga bahkan ditingkatkan mengingat warga Merauke adalah orang-orang yang cinta damai.
Oleh sebab itu Ketua KPU Kabupaten Merauke, Rosina Kebubun menyampaikan terima kasih kepada setiap paslon dan para pendukung yang telah bersama-sama menjaga ketertiban selama masa kampanye dan tahapan debat publik yang digelar KPU Merauke. “Sikap ini menunjukkan kedewasaan kita dalam berdemokrasi,”ungkapnya.
Rosina mengungkapkan, debat digelar 6 hari jelang hari pemungutan suara dan 3 hari jelang berakhirnya masa kampanye dengan mempertemukan kembali 4 paslon untuk dapat memanfaatkan waktu seluas-luasnya menyampaikan visi misi dan program kerja. Inilah waktunya bagi masyarakat Merauke untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin dan menentukan masa depan Merauke 5 tahun ke depan
Adapun tema debat yaitu “Memperkokoh NKRI dan Kebangsaan Serta Reformasi Birokrasi”. Keempat paslon yakni Yoseph Gebze dan Fauzun Nihayah, Hendrikus Mahuze dan Riduwan, Guntur Ohoiwutun dan Prayogo serta Kristian Gebze dan Kusmanto tampil maksimal saat menyampaikan visi misi begitu pula ketika menjawab pertanyaan.
Masing-masing paslon berupaya menampilkan yang terbaik demi meyakinkan masyarakat untuk memilih mereka pada saat pencoblosan nanti. Baik tim sukses maupun relawan juga mematuhi tata tertib dan mengedepankan sikap saling menghargai satu sama lain. Pasalnya, debat yang diikuti maupun argumen-argumen yang disampaikan pada dasarnya demi membangun Kabupaten Merauke yang lebih baik jika mereka terpilih nanti.(iis)