Terkait Rekrutmen Perwira Prajurit Karier TNI Prodi Pertanian, Ini Penjelasan Danrem

  • Bagikan

MERAUKE, ARAFURA,-Seperti yang diketahui bahwa saat ini tengah dibuka pendaftaran Perwira Prajurit Karier TNI khusus program studi pertanian, Angkatan Laut, Angkatan Darat maupun Angkatan Udara. Pendaftaran dibuka sejak 25 November hingga 3 Desember 2024 dengan syarat antara lain berusia maksimal 28 tahun untuk D4 dan S1, S2 maksimal 30 tahun dan S3 maksimal 33 tahun.

Bagi yang sudah menikah tetap diperbolehkan hanya saja untuk wanita dikhususkan bagi yang belum memiliki anak. Para pendaftar akan mengikuti beberapa tahapan seleksi seperti administrasi, kesehatan, akademik, psikologi, mental idiologi dan kesamaptaan jasmani. Terkait hal tersebut, Komandan Korem 174/ ATW, Brigjen TNI Andy Setyawan menjelaskan, rekrutmen yang dilakukan merupakan instruksi dari pusat dan pendaftar harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Jadi sudah ada standar khusus yang harus dipenuhi para pendaftar untuk bisa lolos seleksi yang akan dilaksanakan di Lanud Abdurahman Saleh Malang. Untuk wilayah Merauke pendaftaran dapat dilakukan di Lantamal XI. Menurut Danrem, rekrutmen tersebut merupakan momentum yang sangat baik dan menjadi peluang bagi anak muda khususnya di wilayah selatan untuk bisa bergabung menjadi prajurit TNI.

“Sebab selesai pendidikan dalam hal ini selama tiga bulan, begitu lulus yang bersangkutan langsung menjadi Perwira dengan pangkat Letda. Oleh sebab itu rekrutmen kali ini harap dimanfaatkan dengan baik dan saya juga sudah berkoodinasi dengan Pemda agar pegawai yang bergelar sarjana pertanian tapi belum berstatus PNS, jika berminat dan memenuhi syarat bisa mendaftar,”terangnya kepada wartawan di Halogen Hotel, Kamis (28/11).

Lebih lanjut ia mengungkapkan, peserta yang lolos nantinya akan kembali ditugaskan di daerah asal masing-masing. Misalnya mendaftar dari Merauke maka begitu lulus akan langsung ditempatkan di Merauke kembali. Dengan demikian akan sangat membantu dalam mendukung upaya pemerintah mensukseskan program ketahanan pangan di Provinsi Papua Selatan mengingat masih banyak membutuhkan SDM yang berkompeten guna melakukan pendampingan serta turun langsung ke lapangan.(Iis)

  • Bagikan