Tampil Di Jambore Nasional PFNI, Untung Sangaji Beri Edukasi Dan Perkenalkan Produk Inovasinya

  • Bagikan

MALANG, ARAFURA,-Untung Sangadji, MH, mantan Kapolres Aceh Utara dan Kapolres Merauke yang juga Praktisi Pendidikan Non Formal dan Informal (PFNI) saat ini tengah berada di Malang Jawa Timur guna mengikuti Jambore Nasional yang digelar Aliansi Pejuang Pendidikan Non Formal dan Informal (APPFNI). Event bergengsi tersebut diikuti peserta dari berbagai kalangan di mana Untung Sangadji juga menjadi salah satu peserta.

Dalam event tersebut, Untung secara khusus memperkenalkan sejumlah produk inovasinya yang sarat dengan kreativitas kepada para pengunjung. Tidak hanya itu, ia juga memberikan edukasi kepada pengunjung terkait dengan pentingnya kreativitas dan mengasah potensi diri dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Tentunya untuk masalah yang satu ini, bagi seorang Untung Sangaji bukanlah hal baru karena sudah sangat melekat dalam kehidupannya sehari-hari.

Tidak heran stand miliknya ramai dipadati pengunjung, tidak hanya mendapat ilmu tetapi juga memborong aneka produk yang dipamerkan. Mengenakan baret dan seragam loreng desainnya, Untung terlihat begitu akrab dengan pengunjung yang tertarik dengan produk home industri yang ia tampilkan dan berupaya menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan dengan ramah. “Sejak jauh-jauh hari saya sudah melakukan persiapan untuk menghadiri undangan jambore ini. Adapun beberapa produk yang saya tampilkan antara lain Kopi US ( Untung Sangadji ), teh daun kenari, teh daun ketapang, kancing batok kelapa serta berbagai produk hasil olahan limbah lainnya yang banyak ditemukan di lingkungan tempat tinggal kita. Tidak disangka, jualan Kopi US, teh daun ketapang dan teh daun kenari laris manis, diborong habis,”terang Untung kepada ARAFURA News via telepon, Minggu (12/1).

Sekedar diketahui, Jambore Nasional PNFI yang berlangsung di Dodikjur Rindam Brawijaya Malang ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan sejak hari pertama Jumat 10 Januari 2025. Saat pembukaan juga orientasi pendidikan non formal dan Informal. Ada pula dialog interaktif pendidikan non formal dan informal dalam pembangunan bangsa dengan narasumber berkompeten, kunjungan ke stand pameran karya inovatif pendidikan non formal dan informal, malam kebudayaan nusantara, pertunjukan seni berbagai daerah dan pergelaran teater kolosal perjuangan pendidikan non formal dan informal oleh peserta.

Hari kedua Sabtu, 11 Januari 2025 dengan
tema “Pengembangan kompetensi dan inovasi dalam pendidikan non formal dan Informal, simposium pendidikan non formal dan informal, diskusi panel dengan tema “Inovasi dalam pendidikan non formal dan Informal”. Presentase best practices dalam pendidikan non formal dan informal, berbagi praktik terbaik dari berbagai daerah meliputi pengembangan komunitas, pendidikan keluarga, pembelajaran kearifan lokal dan rencana Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR RI.

Selanjutnya malam apresiasi dan hiburan, pemberian penghargaan kepada peserta terbaik, pemutaran video “Derap Langkah PNFI” yang memperlihatkan perkembangan pendidikan non formal dan informal di Indonesia. Hari ketiga Minggu, 12 Januari 2025 dengan tema “Kolaborasi dan Rencana Tindak Lanjut Pendidikan Non Formal dan Informal.

Pada hari terakhir yaitu tanggal 12 Januari 2025, stand akan dibuka untuk masyarakat luas. Kegiatan ini berlangsung di Museum Brawijaya dan bertepatan dengan Car Free Day. Diharapkan mampu menarik ribuan pengunjung dari berbagai daerah sehingga memberikan peluang besar bagi peserta untuk mempromosikan produk atau layanan mereka. Sebagai praktisi, Untung menilai kegiatan ini sangat penting dan sarat dengan kreativitas yang bermanfaat bagi banyak orang. Oleh sebab itu dirinya sangat mengapresiasi dan berharap dapat berlangsung secara kontinyu.(Iis)

  • Bagikan