Sulaeman:Stok Masih Cukup Hingga Akhir Tahun

  • Bagikan

MERAUKE,ARAFURA,-Anggota Komisi IV DPR RI, Sulaeman L.Hamzah menegaskan, berdasarkan hasil pembahasan Komisi IV dengan pihak kementerian maka diketahui stok pangan khususnya beras masih mencukupi hingga akhir tahun ini. Bahkan pada Bulan Januari dan Februari mendatang akan kembali dilakukan panen dalam skala besar sehingga stok beras tidak ada masalah sama sekali. Namun pada rapat terbatas dengan presiden, diminta agar perlu untuk melakukan upaya antisipasi atau berjaga-jaga karena penyerapan Bulog masih sekitar tigaratusan ribu.

Padahal stok yang harus tersedia di Bulog seharusnya bisa mencapai 1,2 juta sehingga pelayanan secara keseluruhan dapat berjalan dengan baik. Ia menambahkan, Komisi IV tetap berupaya mengawal hal ini dengan baik karena jika terjadi masalah maka yang akan dirugikan adalah petani. Jika Bulog tidak dapat menyerap beras petani lalu beras hanya tersimpan di penggilingan maka dampaknya akan sangat besar karena petani tidak dapat menebus uangnya di bank. Oleh sebab itu cadangan beras pemerintah yang ada di Bulog harus tetap terjaga dan pihaknya berharap dengan adanya panen besar nanti Bulog harus dapat menyerap lebih banyak lagi.

“Jadi jangan cari beras pada saat tidak panen. Oleh sebab itu saat panen besar Bulog harus dapat menyediakan stok lebih banyak lagi,”tukas Sulaeman kepada wartawan di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan, Rabu (21/12). Jika terjadi gejolak harga, menurutnya bukan hal yang disengaja namun mengikuti situasi pasar yang disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya kenaikan harga pupuk, kelangkaan pupuk, stok beras tidak memadai sehingga terjadi kenaikan harga di kalangan pedagang.
“Namun kalau itu dijadikan alasan untuk mengimpor saya rasa tidak fair karena kita harus menolong petani dimana saat panen melimpah maka harus diserap, itu kuncinya,”terang Sulaeman. Diakui sempat terjadi silang pendapat karena ada yang mengatakan beras di lapangan tidak mencukupi. Namun sudah dijawab oleh Kementerian Pertanian secara lengkap mulai dari posisi stok beras bahkan alamat dan nomor kontak juga turut diberikan. “Jadi data semua kita anggap valid karena sama dengan data statistik. Untuk itu kita berharap hal ini tidak dipersoalkan oleh petani dan pihak lain,”jelasnya.(iis)

  • Bagikan