ACEH UTARA,ARAFURA,-Punya segudang talenta dan kreativitas membuat Ir.Untung Sangaji, MH Kapolres Aceh Utara masa jabatan 2016-2018 dan Kapolres Merauke masa jabatan 2020-2022 tidak pernah berhenti mengembangkan kemampuannya itu untuk kepentingan orang banyak. Tidak sedikit yang sudah dilakukan pria berdarah Maluku ini dan selalu mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Bahkan tidak segan-segan ia dengan ikhlas membagikan ilmunya. Salah satu terobosannya yaitu pelestarian komoditi belangkas dengan konsep budidaya secara masal dan mampu berjalan sukses.
Berawal ketika dirinya masih aktif di kepolisian dan menjabat Wadir Polairut Polda Sumut beberapa tahun silam, dirinya tertarik dengan komoditi yang satu ini karena memiliki manfaat yang cukup besar, antara lain khasiat darah biru belangkas untuk mengobati penyakit. Sukses dengan terobosannya itu, kini polisi viral tersebut akan kembali mengembangkan di wilayah Aceh Utara pasca dirinya purnatugas sejak Juni 2023 lalu. Tentunya ia tetap melibatkan masyarakat setempat karena sudah menjadi kebiasaannya untuk tidak berhasil sendiri tetapi harus merangkul pihak lain termasuk masyarakat.
Kepada ARAFURA News via telepon, Sabtu (29/7), Untung bercerita bagaimana ia mengawali budidaya belangkas dan kiat-kiatnya sehingga berjalan dengan sukses. Menurutnya, jika tidak dilestarikan maka populasinya akan semakin sedikit. Tekadnya yang kuat akhirnya mampu memberikan hasil yang memuaskan ditunjang dengan upayanya merealisasikan gagasan sterilisasi air laut dan menjadi tempat berkembang biaknya belangkas.
“Belangkas banyak diburu karena khasiat dari darahnya yang berguna untuk pengobatan serta farmasi. Terdapat empat spesies blankas di dunia dan hewan ini memiliki fungsi penting, tidak hanya secara ekonomi tetapi juga ekologi. Keunikan lainnya yaitu memiliki darah berwarna biru dan sering digunakan untuk kebutuhan medis. Darahnya berfungsi untuk mensterilkan produk medis dan farmasi karena mengandung limulus amebocyte lysate,”jelas Untung.
Berkat keberhasilannya itu membuat namanya dikenal, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga luar negeri sehingga masuk dalam jurnal ilmiah internasional. Seperti yang diketahui pada tahun 2007 lalu diadakan konferensi pertama di Amerika Serikat terkait konservasi kepiting tapal kuda atau yang familiar disebut belangkas. Konservasi saat itu digencarkan oleh para ilmuan dan aktivis lingkungan berskala internasional. Tidak ketinggalan Untung Sangaji yang aktif melestarikan belangkas sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para ilmuan dunia untuk meneliti.
Semua tertuang dalam jurnal ilmiah “International Horseshoe Crab Conservation and Research Effort”. “Setelah Sumut kini giliran warga Aceh Utara yang akan saya bina untuk budidaya belangkas, semoga dapat bermanfaat dan berhasil dengan baik. Alhamdulilah warga menyambut positif dan sudah ada lokasi yang disiapkan khusus untuk pengembangannya,”pungkas Untung Sangaji.(iis)