Silaturahmi Dengan Umat Hindu, Brigjen Antoninho Serahkan Bantuan Kasad

  • Bagikan

MERAUKE,ARAFURA,- Waas Intel Kasad Bidang Jemen Intel, Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, SIP, M.Han berkunjung ke Pura Agung Amertha Sari untuk bersilaturahmi dengan umat Hindu yang ada di Kabupaten Merauke sekaligus menyerahkan paket bantuan sosial titipan dari Kasad Jenderal TNI Dr.Dudung Abdurachman, SE, MM. Brigjen Antoninho menyerahkan paket tersebut secara simbolis kepada Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Papua Selatan, I Wayan Suasta, SE di Pura Agung Amertha Sari, Senin (11/9). Dalam kesempatan itu I Wayan Suhasta menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kepedulian yang telah ditunjukkan oleh Kasad kepada masyarakat di selatan Papua khususnya umat Hindu yang ada di Kabupaten Merauke.

Ia menjelaskan, umat Hindu di tanah Papua senantiasa hidup berdampingan dengan masyarakat setempat dan juga dengan pemeluk agama lain untuk bersama-sama mensukseskan pembangunan di Provinsi Papua Selatan. Saat ini di seluruh Provinsi Papua Selatan terdapat 11 Pura dan khusus di Kabupaten Merauke ada 8 Pura. “Sebagai umat Hindu yang hidup di tanah Papua kami sangat menjunjung tinggi sikap menghargai dan saling menghormati termasuk menghargai kearifan lokal. Kami berupaya untuk dapat menyesuaikan diri di tanah rantau, berbaur dengan warga setempat selayaknya saudara karena semua manusia adalah sama,”terangnya.

Sementara itu Brigjen TNI Antoninho mengungkapkan bahwa setiap warga negara berhak memeluk agama sesuai dengan kepercayaannya. Bhineka Tunggal Ika menjadi kekuatan dan pondasi untuk membangun Indonesia yang benar-benar nusantara, dari Sabang sampai Merauke. Seperti yang diketahui berbagai agama ada di Indonesia yang meliputi Agama Islam, Katolik, Protestan, Budha dan Hindu.

Jenderal mengingatkan tentang penting tolerasi dan saling membantu antar umat beragama karena semua adalah satu warna yaitu Bhineka Tunggal Ika. “Tidak boleh saling mengejek apalagi saling menjatuhkan, semua tetap satu warna yakni Bhineka Tunggal Ika. Berbeda-beda tetapi tetap satu dalam bingkai Pancasila dan UUD 1945,”tegasnya.(iis)

  • Bagikan