Para dosen bersama warga saat kegiatan (foto:iis)
MERAUKE,ARAFURA,-Penelitian riset desa yang dilakukan oleh tiga dosen Unmus, yaitu Dr.Seli Marlina Radja Leba, M.Hum, Dian Mayasari, S.Pd, M.Pd dan Irmawaty Natsir, S.Pd, M.Pd membidik sasaran masyarakat yang ada di Kampung Kaiburse pada Bulan Maret hingga Oktober 2022 lalu. Seperti yang diketahui, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah sila kelima dari Pancasila. Namun pengamalan sila ini belum dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, salah satunya Kampung Kaiburse yang merupakan daerah 3T di Kabupaten Merauke. Kearifan lokal merupakan kebijaksanaan manusia yang bersandar pada filosofi, nilai-nilai, cara dan perilaku. Penerapan kearifan lokal pada pembelajaran dapat meningkatkan ketrampilan berpikir dan kearifan lokal dapat digunakan sebagai alat untuk mengembangkan bahan ajar. Tetapi pelaksanaannya sampai pada kriteria valid, praktis dan efektif.
Penelitian ini berfokus pada desain pembelajaran yang terintegrasi kearifan lokal masyarakat. Kearifan lokal dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa. “Literasinumerasi merupakan kecakapan hidup yang harus dimiliki setiap siswa dan merupakan bagian penting dalam MBKM. Program merdeka belajar bertujuan menciptakan pendidikan yang menyenangkan bagi siswa dan guru. Sebagai wujud mendukung MBKM, penelitian ini akanmendesain pembelajaran yang terintegrasi kearifan lokal dapat memberi penguatan literasinumerasi, meningkatkan karakter, kualitas pendidikan,”terang Dr.Seli Marlina selaku ketua tim penelitian.
Ia menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk mendasain model pembelajaran Marind yang berbasis aktifitas. Desain model pembelajaran ini dilakukan di Kampung Kaiburse Kabupaten Merauke pada tahun 2022. Kearifan lokal setiap daerah unik, hal ini yang menyebabkan kearifan lokal dapat diterapkan dalam pembelajaran. Bahan ajar yang dikembangkan dengan kearifan lokal dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan berpikir siswa siswa terhadap materi ajar. Kegiatan sebelumnya dilakukan berfokus pada ketrampilan berpikir dan proses pengembangan tapi tidak dapat mendesain pembelajaran yang sesuai dengan karekter siswa dan tempat guru mengajar.
Desain pembelajaran yang akan disusun memfokuskan kepada kearifan lokal serta interaksi sosial dengan teman agar siswa memiliki soft skill untuk bertahan hidup.Model pembelajaran yang akan didesain dirancang dapat diterapkan untuk semua tingkat pendidikan. Kearifan lokal yang digali berupa adat-istiadat, berburu, mitos yang merupakan cerita dari nenek moyang. Melalui literatur kearifan lokal tersebut, peneliti dengan mahasiswa akan mendesain model pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan karakter siswa, akhirnya akan meningkatkan kualitas masyarakat di Kampung Kaiburse.
Kegiatan ini diawali dengan diskusi bersama Kepala Kampung Kaiburse untuk menemukan kearifan lokal yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Tahapan selanjutnya konsultasi bersama guru-guru yang mengabdikan dirinya di sekolah sekitar Kampung Kaiburse. Selanjutnya melakukan uji coba model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman siswa. Model pembelajaran Marind merupakan tahapan dari pembelajaran yang mencakup antara lain mengamati, dimana pada tahapan ini siswa diajak untuk mengamati masalah yang dihadapi dalam pembelajaran. Siswa diajak untuk berpikir dan menemukan solusi di dalam kelompok.
Selanjutnya representasi, yaitu aktivitas interpretasi konsep atau masalah dengan memberikan makna. Dalam pembelajaran, melalui representasi eksternal siswa, guru dapat menebak apa yang sesungguhnya terjadi yang merupakan representasi internal dalam benak siswa sehingga guru dapat melakukan langkah yang tepat untuk membawa siswa belajar. Lalu tahap interaksi yang dilakukan melaui kegiatan komunikasi, sedangkan dalam istilah komunikasi dikenal dengan adanya unsur komunikan (penerima) dan komunikator (pengirim).
Kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa yang disebut komunikasi edukatif atau interaksi edukatif. Yang terakhir adalah demonstrasi dimana penyajian pembelajaran dengan meragakan dan mempertunjukkan suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari. Baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang yang ditunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain di depan seluruh siswa. Pihaknya tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada LPDP yang telah menjadi penyandang dana dalam mensukseskan kegiatan ini melalui nomor kontrak 043/E4.1/AK.04.RA/2021.(iis)