Pemprov Papua Selatan Canangkan PIN Polio

  • Bagikan

MERAUKE, ARAFURA, -Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio dan penanggulangan KLB polio resmi dilaksanakan oleh Pemprov Papua Selatan bertempat di TK. Santa Maria Fatima Kelapa Lima, Senin (27/5). Pencanangan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dari jajaran provinsi dan tingkat kabupaten dalam hal ini Kabupaten Merauke serta pihak Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI. Sejumlah siswa TK turut dihadirkan sebagai perwakilan saat proses pencanangan berlangsung.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Selatan, dr. Benecdita C. H. Rahangiar, MARS menyampaikan, dengan adanya kejadian di Kabupaten Asmat terkait polio serta beberapa kabupaten lain di tanah Papua maka telah ditetapkan sebagai KLB. Pencanangan merupakan salah satu tindakan yang harus dilakukan khususnya untuk anak-anak usia 0 hingga 7 tahun di empat kabupaten di Papua Selatan.

Selain Merauke, pencanangan juga dilakukan di Kabupaten Boven Digoel, Asmat dan Mappi. Khusus untuk Merauke sebanyak 100 anak yang menjadi sasaran dan merupakan siswa dari TK. Santa Maria Fatima dan TK Melati. Selanjutnya PIN akan dilaksanakan di setiap fasilitas kesehatan yakni Puskesmas dan Posyandu yang telah ditentukan di masing-masing kabupaten.

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI, dr. Prima Yosephine Berliana Tumiur Hutapea, MKM mengapresiasi langkah yang telah dilakukan oleh Pemprov Papua Selatan serta seluruh lapisan masyarakat. Apalagi Indonesia termasuk negara yang beresiko tinggi terpapar polio dimana KLB polio masih terus terjadi sejak 2022 lalu.

Lalu pada 2024 kasus serupa terjadi lagi di Provinsi Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan. “Oleh sebab itu kita harus berjuang bersama-sama untuk mengatasi hal ini dan bisa mempertahankan status bebas polio di negara kita. Kasus yang terjadi tentu menjadi beban tersendiri, untuk itu telah diputuskan bahwa PIN polio akan dilaksanakan secara total di seluruh Indonesia, “jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekda Provinsi Papua Selatan, Drs. Maddaremmeng, M. Si menegaskan bahwa polio sangat berbahaya sehingga harus ditangani dengan optimal secara bersama-sama. Menurutnya ada permasalahan-permasalahan mendasar dalam pengelolaan kesehatan termasuk imunisasi yang seharusnya bisa lebih disiplin.

“Sebab kita pernah dinyatakan bebas polio pada tahun 2014 silam tetapi mengapa muncul lagi? Oleh sebab itu harus ditangani bersama dan jika kita disiplin melakukan imunisasi maka dapat diatasi dengan baik, ” tukasnya. Ia mengharapkan agar upaya lebih gencar lagi dilakukan sehingga anak-anak dapat terhindar dari polio dan jumlahnya tidak bertambah lagi.(iis)

  • Bagikan