Laporan : Felix Hursepuny,S.Sos
JAKARTA, ARAFURA- Dewan Pakar Soedirman Awards 2023 telah memilih para kandidat penerima Soedirman Awards 2023 kategori Tentara Berdedikasi. Adapun Dewan Pakar Soedirman Awards 2023 antara lain Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, Wakil Ketua Perkumpulan ELSAM yang juga Wakil Ketua Komnas HAM periode 2017-2022 Amiruddin Al Rahab dan Pegiat HAM dan Pekerja Seni Inayah Wahid. Dewan pakar melakukan seleksi dari usulan yang masuk hingga menentukan kandidat penerima Soedirman Awards 2023.
Terlebih dalam menyonsong Hut TNI Angkatan Udara yang jatuh pada Tanggal 9 April 2004. Sosok Peltu Deni Zulkarnaen yang berdinas di Lanud J.A Dimara dan berada diujung timur Indonesia bisa menjadi motivasi bagi para juniornya dalam melaksanakan tugas dan pengabdian kepada bangsa dan negara serta tunduk dan patuh kepada pimpinan bahwa melaksanakan tugas secara humanis bagi kepada masyarakat.
Prestasi masuk dalam 3 besar kandidat pada ajang Soedirman Awards yang diikuti Prajurit TNI AU diseluruh Indonesia ini juga merupakan prestasi luar biasa bagi anak kelahiran Merauke ini yang dipersembahkan kepada Keluarga Besar Lanud J.A Dimara dan Masyarakat Merauke. Apalagi sebagai satu-satunya putra terbaik asal Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan maka sosok Peltu Deni Zulkarnaen tentu sangat membanggakan masuk sebagai salah satu kandidat dalam ajang Soedirman Award 2024 tersebut.
“Tentunya dengan masuk 3 besar ajang Soedirman Award 2023 memberikan motivasi besar bagi Saya dan juga rekan-rekan sesama anggota TNI AU di Merauke untuk lebih giat lagi bukan hanya menjalankan tugas-tugas rutin semata melainkan ikut memberikan sumbangsi nyata bagi masyarakat Merauke dan Papua Selatan pada umumnya. Ya..apapun bakat dan talenta yang ada bisa memberikan nilai mamfaat terutama untuk peningkatan prestasi anak-anak asli Papua Selatan khususnya olahraga,”papar Deni.
Sejak Tahun 2000 bertugas di Lanud Johanes Dimara, Deni dikenal luas sebagai ayah angkat bagi anak-anak asli Papua Selatan, Panggilan untuk mengasuh anak-anak di Merauke hingga berprestasi di bidang olahraga dan mengikuti kejuaraan tingkat provinsi bahkan nasional terus ditekuninya. Deni juga dikenal dekat dengan anak-anak dari perhimpunan disabilitas di Kabupaten Merauke.
Peltu Deni memiliki 10 anak, yang terdiri atas 4 anak kandung dan 6 anak angkat asli Papua, yang salah satunya tunawicara. Deni tinggal di rumahnya di Kelurahan Seringgu, Distrik Merauke, bersama 10 anaknya saat ini. Tidak tanggung tanggung sejumlah anak didiknya itu ada yang menjadi atlet PON bahkan lolos menjadi Anggota POMAU, Anggota PGT serta ada yang melanjutkan pendidikan kuliah di Univeritas Musamus Merauke. Menjelang PON Aceh dan Sumut maka salah satu anak didiknya sedang mengikuti TC Pra PON Cabor Volley Pasir.
Nama Pertu Deni juga sempat viral karena membantu mediasi kasus anggota POMAU yang menginjak pemuda disabilitas bernama Steven pada Tahun 2021 lalu. Peltu Deni membantu mediasi karena kenal dengan korban dan mahir menggunakan bahasa isyarat. Sehingga persoalan tersebut dapat terselesaikan dengan baik.
Aksi kemanusiaan Peltu Deni ini membuat dirinya diusulkan dalam ajang Soedirman Awards 2023. Salah satu penilaian adalah ketika Peltu Deni mengangkat anak sejak berdinas di Lanud Baucau Timtim (Timor Leste saat ini) pada 1997. Saat itu anak yang diangkatnya adalah seorang penyandang disabilitas tunawicara. Pada tahun 2000, Peltu Deni kemudian pindah tugas ke Lanud JA Dimara, Merauke. Deni mengenal salah seorang pemain bola voli tunawicara. Sejak saat itu dia dekat dengan perhimpunan disabilitas di Kabupaten Merauke hingga kini.
“Sebagai orang tua angkat bagi anak-anak Papua, khususnya yang kami ambil di kampung-kampung dan diajak tinggal bersama diperhatikan pendidikannya dan dibina olahraganya dengan biaya sendiri. Niat dan harapan hanya ingin mereka juga bisa sukses seperti teman-temanya yang lain, Ini semata-mata hanya panggilan hati Saya untuk anak-anak Papua Selatan”kata Peltu Deni singkat ketika diwawancarai media ini,***