Jayapura – Mantan reporter TVRI dan anggota PWI Papua, Rudolf Heli Kumbubui resmi menyandang gelar doktor di Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura dengan predikat sangat memuaskan. Hasil ini diumumkan pada sidang promosi yang digelar di Auditorium Uncen, Abepura, Kota Jayapura, Kamis (11/7/2024).
Dalam disertasinya, Rudolf mengambil judul Kebijakan Pemberian Beasiswa Dana Otonomi Khusus Port Numbay oleh Pemerintah Kota Jayapura. Diketahui, disertasi itu disusun dibawah bimbingan Prof. Dr. Drs. Agustinus Fatem, M.T.
Dari pantauan, Rudolf dengan lugas memaparkan disertasinya dalam sidang terbuka yang dipimpin Rektor Universitas Cenderawasih, Dr. Oscar O. Wambrauw, Se, M.Sc, Agr.
Salah satu penguji adalah Dr Frans Pekey, M.Si, yang juga adalah Sekda Kota Jayapura hadir sebagai penguji eksternal.
Rudolf memaparkan disertasinya sesuai alokasi waktu yang ditentukan dan berhasil menjawab seluruh pertanyaan dari Dewan Penguji dengan lancar dan meyakinkan, sehingga Dewan Penguji menyepakati bahwa Rudolf Kumbubui lulus dengan sangat memuaskan serta berhak menyandang gelar doktor.
Dalam desertasinya, mantan reporter TVRI Papua itu menegaskan bahwa model implementasi kebijakan pemberian beasiswa dana otonomi khusus bidang Pendidikan tinggi oleh pemerintah Kota Jayapura kepada putra/putri Port Numbay merupakan salah satu program afirmasi untuk memajukan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia anak-anak port numbay.
Namun, program PKP3N (Program Khusus Putra-Putri Port Numbay) ini mengandung polemic di kalangan masyarakat asli Papua karena adanya kecenderungan eksklusivitas.
Dikatakan, program ini digagas tahun 2013 oleh mantan Walikota Jayapura Benhur Tommi Mano, program PKP3N Pemkot Jayapura bekerjasama dengan Universitas Kristen Satya wacana (UKSW) Salatiga, diharapkan untuk memajukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) anak-anak Kota Jayapura.
Tetapi selama beberapa tahun program ini berjalan banyak mahasiswa yang drop out. Pada tahun pertama, kata Rudolf, sebanyak 23 mahasiswa putra/putri Port Numbay yang melakukan indisipliner sehingga drop out.
Rudolf menjelaskan, dari hasil penilitiannya program ini berhasil hanya 50 persen, dan beberapa mahasiswa yang lulus dari kampus UKSW telah bekerja di dinas lingkup Pemkot Jayapura.
Oleh karena itu, kata Rudolf, program PKP3N kedepan harus benar-benar transparan dan pro kepada anak-anak port numbay, harus ada tim seleksi yang procedural.
Selain itu, perlunya Pemkot dan DPRD membuat Perda yang parmanen tentang program PKP3N, bukan gunakan program ini sebagai program untuk pencitraan.
Dr Frans Pekey, M.Si, Sekda Kota Jayapura hadir sebagai penguji eksternal mengapresiasi dan tertarik dengan judul disertasinya.
Menurutnya, judul tersebut sangat baik, namun penelitiannya terjadi pada tahun 2021. Dimana, program tersebut sudah diubah oleh Pemkot Jayapura pada tahun 2023.
“Hasil disertasi sangat baik, dan memang kita akui program tersebut keberhasilannya tidak 100 persen, sehingga sejak tahun lalu kita sudah ganti programnya, dan bekerjasama dengan Sekolah
Generasi Indonesia Jaya untuk Semua (Genius) yang ada di Kabupaten Tangerang Banten. “sekolah Genius ini pendidikannya cukup bagus, tidak hanya masalah pengetahuan, pembelajaran, tetapi sampai kepada penelitian dan sebagainya. Kalua sebelumnya kita kirim untuk kuliah, kita ganti dengan mengirim anak asli Port Numbay untuk tingkat SMP dan SMA,” ujarnya.
Diketahui, Rudolf Heli Kumbubui sebelum menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 2008 di Kabupaten Puncak Jaya, dirinya adalah mantan reporter TVRI dan juga anggota PWI Papua. Rudolf yang disapa Olis beberapa kali mewakili Papua pada Pekan Olahraga Wartanas Nasional (Porwanas) cabang olahraga sepak bola dan atletik.