MERAUKE,ARAFURA,-Ketua Umum Majelis Muslim Papua (MMP),Islami Syaiful Al – Payage menegaskan bahwa MMP senantiasa bersama pemerintah, TNI, Polri , organisasi kemasyarakatan dan seluruh masyarakat adat yang mendiami tanah Papua. MMP merupakan anak kandung dari masyarakat adat Papua yang memikul dua identitas utama, yaitu identitas Papua dan identitas Islam.
“Kesadaran sebagai anak kandung tersebut dapat terus terpupuk dan MMP dapat terus melakukan konsolidasi dengan seluruh elemen masyarakat di tanah Papua, “ujarnya pada pembukaan Musyawarah Badan Koordinasi (Badko) MMP Provinsi Papua Selatan di Swiss-Belhotel, Sabtu (4/5) dengan tema “Revitalisasi peran Majelis Muslim Papua untuk mewujudkan Papua Selatan yang maju”.
Ia mengungkapkan, sebelumnya MMP bernama Solidaritas Muslim Papua (SMP) yang didelegasikan oleh 47 tokoh pada 21 November 1999 silam. Keberadaan MMP sejatinya adalah untuk menghimpun kewajiban dan tanggung jawab, memperjuangkan kemakmuran, keadilan dan perdamaian di seluruh tanah Papua.
Sementara itu Asisten 1 Setda Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno saat membuka musyawarah mengapresiasi pelaksanaan musyawarah yang telah menghadirkan peserta dari empat kabupaten dan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi MMP Provinsi Papua Selatan tentunya karena dapat menggelar musyawarah yang pertama.
“Tentunya banyak hal penting yang dibahas pada kegiatan ini, oleh sebab itu diharapkan peserta dapat mengikuti dengan baik, ” ungkapnya. Dijelaskan, Pemprov Papua Selatan merangkul seluruh elemen masyarakat di empat kabupaten untuk bersama-sama membangun daerah dan membangun manusianya.
Ia mengharapkan musyawarah dapat menghasilkan hal-hal penting dan rekomendasi untuk pemerintah agar dapat membangun yang lebih baik di masa yang akan datang. Oleh sebab itu saran dan masukan semua pihak termasuk MMP sangat diharapkan oleh Pemprov Papua Selatan sehingga kebijakan yang diambil oleh Pj. Gubernur dan jajaran dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat. (iis)