MERAUKE,ARAFURA,-Pelatihan dan pengenalan seduh kopi yang diperuntukkan khusus bagi anak muda Papua Selatan akhirnya dapat dilaksanakan dan mendapat respon positif dari sejumlah anak muda asli Papua. Pelatihan yang digagas oleh Satuan Binmas Polres Merauke berkolaborasi dengan Rumah Kopi D’Waroeng (RKD) itu berlangsung Sabtu (4/11) bertempat di RKD. Aipda Jasman Tristanto, salah seorang anggota Polres Merauke yang juga Owner RKD turut memberikan materi kepada para peserta yang merupakan binaan dari Sanggar Generasi Akhir Zaman (GAZ) pimpinan John M.Kayame yang juga menjabat sebagai Kadistrik Muting.
Jasman memang memiliki kepedulian yang cukup tinggi terhadap perkembangan anak asli Papua, salah satunya dengan memberikan ketrampilan dan pengetahuan di dunia kopi mengingat dirinya sendiri juga merupakan penggiat kopi. Jasman telah membina para petani kopi dan berjalan dengan baik, kini ia merambah kalangan anak muda khususnya asli Papua agar dapat mengolah kopi dengan baik bahkan suatu saat nanti menjadi barista handal.
“Kerinduan saya sebagai penggiat kopi di tanah Papua Selatan untuk melihat anak asli Papua berdiri di belakang meja barista. Jadi saya mencoba melatih mereka meskipun masih skala kecil. Saya juga lahir di Merauke sehingga sudah seharusnya berkontribusi membantu dan yang menjadi peserta kali ini adalah anak-anak binaan Sanggar GAZ,”tukas Jasman yang saat ini menjabat sebagai Kanit Bintibsos Satuan Binmas Polres Merauke.
Jasman berharap, pasca pelatihan anak-anak muda tersebut dapat meracik kopi dengan baik dan memasarkan langsung kepada masyarakat di sejumlah moment penting. Dalam hal ini Jasman sudah mempersiapkan booth khusus untuk digunakan dan langsung mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat. Sementara itu Fransiskus Ciwe selaku pemerhati kopi saat membuka pelatihan menyampaikan terima kasih atas kepedulian dan perhatian dari Jasman Tristanto dengan mengadakan kegiatan yang sarat nilai positif.
Pria yang juga menjabat Kabag Perekda ini salut dengan inovasi yang digagas polisi tersebut, terlebih yang menjadi peserta adalah anak asli Papua. Dengan trampil menyeduh kopi maka anak-anak muda tersebut dapat memanfaatkan keahliannya untuk mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jadi tidak selalu berharap untuk bekerja sebagai PNS atau pegawai kantoran namun bisa membuka usaha sendiri. “Saya beri apresiasi kepada Pak Jasman yang sudah peduli dan bertahun-tahun komit mengembangkan kopi di daerah ini sehingga memiliki nilai jual dan harga yang pantas. Untuk mengolah potensi tersebut tentunya membutuhkan SDM yang memadai, termasuk menjadi barista handal dan anak Papua juga bisa asalkan punya kemauan,”terangnya.
Di tempat yang sama, Jhon M.Kayame mengungkapkan bahwa pelatihan yang digelar menjadi harapan pihaknya selama ini karena anak-anak Papua yang dibinanya berasal dari berbagai latar belakang dan sangat membutuhkan ketrampilan yang memadai. Tidak hanya membutuhkan edukasi di lembaga pendidikan, anak-anak tersebut juga butuh skill untuk menunjang kehidupan mereka kelak.
“Terima kasih kepada saudara Jasman yang mau melihat mereka dan memberikan pelatihan seperti ini. Silahkan, saya beri peluang jika beliau ingin membantu karena saya juga tidak bisa bekerja sendiri,”ujarnya. Ia mengharapkan pendampingan terus dilakukan sehingga anak-anak yang dilatih dapat memiliki bekal untuk hidup mandiri dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.(iis)