MERAUKE,ARAFURA,-Pasca dirinya terpilih sebagai Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara Provinsi Papua Selatan (KKST PPS) pada Muswil pertama Minggu (12/11) lalu, H.Muh.Topan Syah berkomitmen untuk memimpin organisasi ini dengan optimal dan mempersiapkan sejumlah program kerja yang akan melibatkan warga Sulawesi Tenggara di tanah rantau khususnya di empat kabupaten di wilayah PPS. Kepada ARAFURA News di kediamannya Selasa (14/11), ia mengungkapkan bahwa ada beberapa program prioritas selama masa kepemimpinannya, antara lain membentuk KKST di Kabupaten Mappi, Asmat, Merauke dan Boven Digoel lalu merangkul dan mengembangkan potensi warga Sulawesi Tenggara khususnya potensi di bidang ekonomi mengingat sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani, nelayan dan pedagang.
Pihaknya juga akan mendirikan rumah adat yang akan menjadi tempat pertemuan dan berdiskusi warga Sulawesi Tenggara. Muh.Topan sendiri akan menahkodai KKST selama lima tahun untuk periode 2003 hingga 2028 mendatang. Menurutnya jumlah warga Sulawesi Tenggara di PPS cukup banyak hampir mencapai angka 20.000 dan yang terbanyak ada di Kabupaten Merauke kurang lebih 10.000. “Warga kami akan didata kembali sehingga mereka dapat terdata dengan lebih baik mengingat jumlahnya di empat kabupaten cukup besar. Pendataan ini juga menjadi program utama saya di tubuh KKST,”terang pria yang juga seorang kontraktor ini.
Lebih lanjut ia menjelaskan, warga Sulawesi Tenggara juga akan berupaya semaksimal mungkin untuk terlibat dalam proses pembangunan yang tengah berjalan di PPS dan mencakup segala bidang. Hal ini sudah menjadi komitmen dan karakter warganya yang selalu menjunjung tinggi dan menghormati daerah dimana warga Sulawesi Tenggara berada. Sejalan dengan pepatah ‘Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung’ seperti itulah komitmen yang dipedomani oleh warganya di tanah rantau. Apalagi keberadaan warga Sulawesi Tenggara sudah sangat meluas, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga merambah keluar negeri.
Terkait dengan momen politik saat ini, ia menghimbau warganya untuk tetap menjaga kekompakan dan tidak terpecah belah. Perlu diingat bahwa KKST adalah organisasi sosial kemasyarakatan bukan organisasi politik, tetapi anggota KKST merupakan subjek dari politik itu sendiri. Oleh sebab itu hak politik tetap diserahkan kepada masing-masing anggota namun sebagai organisasi yang menaungi seluruh warga Sulawesi Tenggara di tanah Papua Selatan maka dihimbau untuk benar-benar memilih figur yang mampu membawa ke arah dan masa depan yang lebih baik, untuk bangsa dan negara ini.(iis)