OKSIBIL – Pemadaman listrik secara besar-besaran di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua kini memasuki hari keempat sejak pemadaman yang terjadi pada Selasa 30 Agustus 2022 siang.
Tidak hanya di satu Distrik, aksi pemadaman listrik ini juga terjadi di tiga distrik, yakni Distrik Oksibil yang juga ibu kota dari Kabupaten Pegunungan Bintang, serta distrik Kalomdil hingga distrik Serambakon yang menjadi sasaran penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Jufri, seorang pedagang asal Sulawesi yang kesehariannya menjual ikan dan ayam mengungkapkan adanya pemadaman listrik yang memasuki hari keempat ini membuat kami pedagang sangat merugi karena dagangan kami rusak.
“Kalau dari pedagang pemasok ikan dan ayam kami rugi karena harus disimpan dalam freezer, akibat mati lampu jadi rusak makanya, kami belum naikkan stok lagi dari tanah merah, Kabupaten Bovendigoul maupun Jayapura, ” ungkap Jufri.
Sementara untuk para penyambung hidup lainnya seperti pedagang voucher pulsa dan kios lainnya juga mengaku bahwa dampak dari padamnya listrik yang sudah terjadi selama empat hari ini sangat kesal lantaran usahanya tidak berjalan dengan baik.
“Kita yang kios ruginya di bensin untuk pakai di genset, sedangkan harga bensin untuk di daerah gunung masih sangat mahal, ini kan membunuh udaha kecil kecuali, kalau kita pengusaha besar yang punya mesin genset sendiri,” tutur Daeng kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Sabtu (3/9/2022) malam.
Hingga saat ini, masih belum ada koordinasi antara pemerintah setempat dengan pihak ketiga yang sebagai penyedia jasa BBM disana. Alhasil, masyarakat di tiga distrik terdekat mengalami pemadaman hingga gelap gulita. Sedangkan distrik lainnya masih belum menggunakan pelita. [okezone]