MERAUKE,ARAFURA,-Sejak diamanahkan menjadi Ketua KPU Provinsi Papua Selatan, Theresia Mahuze, SH beserta jajarannya gencar mempersiapkan tahapan demi tahapan dalam menyambut Pemilu serentak 2024 mendatang meskipun saat ini pihaknya harus menghadapi gangguan jaringan internet yang kembali terjadi di Kabupaten Merauke. Tidak mudah memang, karena di satu sisi pihaknya dituntut untuk bekerja maksimal namun di sisi lain masih harus diperhadapkan dengan masalah internet yang menjadi kebutuhan urgen banyak kalangan.
Pernah sukses menahkodai KPU Kabupaten Merauke bahkan beberapa kali mendapat penghargaan berkat kinerja serta terobosan positif yang dilakukan, tentu menjadikan seorang Theresia peka melihat kondisi yang ada sehingga berupaya mengoptimalkan kinerja jajarannya di tengah krisis jaringan seperti sekarang. “Kita berharap gangguan internet segera teratasi karena terus terang KPU menjadi terkendala padahal tengah mempersiapkan agenda nasional. Apalagi pekerjaan kita sudah menggunakan aplikasi sehingga internet menjadi kebutuhan penting,”terang Theresia kepada ARAFURA News di ruang kerjanya, Jumat (29/9).
Menurut Theresia, KPU telah menginformasikan kepada KPU RI terkait gangguan tersebut bahkan menyurat kepada pihak Telkom untuk menambah satu spot untuk KPU Provinsi. Hanya saja permintaan tersebut belum mendapat jawaban sehingga pihaknya akan membicarakan hal ini secara langsung dengan pimpinan Telkom dalam waktu dekat. Pasalnya tahapan terus berjalan dan segala sesuatu harus dipersiapkan dengan baik, jangan sampai pada saat pemungutan suara gangguan jaringan kembali terjadi. Jika demikian maka akan sangat rawan karena dapat menyebabkan sengketa sehingga harus dilakukan langkah-langkah antisipasi dan menjadi perhatian semua pihak.
“Perlu diingat bahwa momen Pemilu bukan menjadi pekerjaan KPU saja karena banyak melibatkan pihak lain dan juga instansi terkait. Jadi perlu melakukan koordinasi setiap waktu dan itu berarti harus didukung dengan internet yang memadai,”ujarnya. Ia mengemukakan, sosialisasi secara rutin dilakukan pihaknya demi mengedukasi masyarakat dan memberikan informasi terkait Pemilu maupun Pilkada. Namun karena gangguan jaringan, pihaknya tidak bisa menggunakan akun media sosial milik KPU untuk sementara waktu. Solusinya adalah dengan mengadakan dialog interaktif di RRI serta menggunakan baliho dan standing banner di sejumlah tempat pelayanan publik.
Tidak hanya itu, pihaknya juga menginstruksikan kepada KPU di empat kabupaten agar pro aktif untuk ikut mensosialisasikan hingga ke tingkat bawah dengan menggunakan fasilitas tersebut. “Kurang lebih 5 bulan lagi kita akan menghadapi Pemilu, waktu tidak terasa terus berjalan dan ini perdana bagi KPU Papua Selatan karena kita bekerja di provinsi yang baru. Masyarakat akan memilih presiden dan wapres serta anggota legislatif pada 14 Februari 2024 bertepatan dengan Hari Kasih Sayang. Jadi istilahnya kita tidak hanya memberikan kasih sayang hari itu tetapi juga memberikan suara.
Sedangkan Pilkada akan berlangsung September di tahun yang sama, setidaknya di akhir atau awal tahun kita sudah memulai tahapan untuk Pilkada,”tukasnya. Khusus untuk Pilkada, pihaknya juga telah menyampaikan progress mengenai anggaran Pilkada untuk Provinsi Papua Selatan yang terdiri empat kabupaten pada pertemuan di Jakarta beberapa waktu lalu. Selanjutnya, pihaknya akan menjadwalkan pertemuan dengan Pj.Gubernur guna membahas pelaksanaan rapat koordinasi dengan mengundang bupati, sekda dan kepala bagian keuangan dari empat kabupaten guna memastikan anggaran Pilkada 2024 agar segera dikucurkan.(iis)