MERAUKE, ARAFURA,-Menjabat Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Raya Al Aqsa Merauke Provinsi Papua Selatan, Multazam Malik beserta pengurus bergerak cepat pasca pengukuhan pengurus beberapa waktu lalu. Salah satunya dengan menggelar Musyawarah besar dan rapat kerja DKM Masjid Raya Al Aqsa Merauke periode 2024-2027 bertempat di Masjid Raya Al Aqsa, Minggu (17/11). Kegiatan yang berlangsung sehari itu dibuka secara resmi oleh Ketua DMI Kabupaten Merauke dan mengusung tema “Dengan Musyawarah besar dan rapat kerja DKM Raya Al Aqsa Merauke kita tingkatkan pelayanan yang profesional, akuntable dan transparan kepada jamaah”.
Kepada wartawan Multazam menyampaikan bahwa melalui kedua momentum tersebut akan disusun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta pembahasan beberapa hal penting lainnya guna menghadirkan jamaah lebih banyak dan semakin mencintai masjid. Adapun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang disusun lebih terfokus pada internal DKM dan tupoksi masing-masing bidang. Dengan demikian tidak terjadi benturan dan lebih tertata termasuk dalam proses pemilihan ketua DKM ke depan serta pemilihan imam masjid.
“Kita berpedoman pada aturan pusat bahwa untuk imam masjid raya di wilayah provinsi harus memenuhi standar yang ada, dalam hal ini minimal hapal 20 juz,”tukasnya. Disinggung soal tema yang diusung, ia menegaskan bahwa yang ditonjolkan adalah mengenai kepercayaan karena penting untuk meningkatkan kepercayaan di kalangan jamaah dan hal ini mulai digencarkan pihaknya.
Sementara itu Majianto selaku ketua panitia menambahkan, yang melatar belakangi pelaksanaan musyawarah dan rapat kerja yaitu perlunya menyatukan visi misi dalam tubuh DKM dan stake holder terkait guna kelancaran penyusunan anggaran dasar dan rumah tangga serta pelaksanaan program kerja. “Jadi ke depan ada sistem yang lebih terorganisir dan lebih baik sehingga pengurus dan stake holder dapat berkolaborasi, berinovasi serta satu visi misi. Yang tidak kalah penting adalah mengedepankan toleransi dalam mengurus jamaah dan umat khususnya terkait manajemen masjid secara modern,”jelas Majianto.(iis)