MAPPI,ARAFURA,-Selasa (21/11) bertempat di lapangan apel Mapolres Mappi telah dilaksanakan simulasi sispam kota dalam rangka pengamanan Pemilu 2024 di Kabupaten Mappi yang dipimpin langsung Kapolres Mappi AKBP Yustinus S Kadang., S.Sos., MS.i
AKBP Yustinus kepada ARAFURA News via telepon menjelaskan, skenario yang disusun dalam simulasi tersebut yaitu adegan dimana komandan regu jaga Patwal melaporkan perkembangan situasi di sekitar Gedung Qhaindau Uri bahwa pengunjuk rasa menemui Ketua Bawaslu Kabupaten Mappi untuk meminta pembatalan hasil penetapan pleno Kabupaten Mappi yang awalnya tertib dan terkendali namun lama kelamaan tidak terkontrol. Bahkan massa akan melakukan pembakaran kantor KPU.
3. Karena masa semakin banyak kemudian regu jaga Patwal langsung melaporkan situasi ke polres Mappi lewat HT yang diterima oleh Kabag Ops Polres Mappi bahwa masa yang berjumlah ± 500 orang bergerak menuju kantor KPU Kabupaten Mappi.
Setelah berkoordinasi dengan Kapolres selanjutnya anggota SPKTdan gabungan PAM Mako mendatangi kantor KPU guna memperkuat pengamanan.
Kasat Samapta mengambil alih kendali keamanan di dan terus berkomunikasi dengan Kabag Ops melalui HT tentang perkembangan terakhir.
Massa semakin banyak dan melakukan pelemparan ke kantor KPU. Karena situasi semakin memanas, Kasat Samapta langsung melapor kepada Kabag Ops agar dapat menjadi pertimbangan Kapolres. Kabag Ops memerintahkan Kasat Damapta dan Kasat Binmas menggerakkan tim Dalmas serta tim nego menuju kantor KPU untuk menghentikan unjuk rasa tersebut.
10. Kabag Ops melakukan koordinasi melalui HT terhadap KA SPKT,kasat intelkam,kasat Reskrim,kasat samapta,kasat binmas dan yang lainnya untuk mempersiapkan anggota untuk membantu mengamankan kantor KPU.
Karena tidak ada kata sepakat akhirnya tim nego mundur dan tim Dalmas mempersiapkan diri untuk siaga.
Massa semakin beringas untuk memecah kekuatan tim Dalmas. Massa tetap bertahan sambil membakar ban serta melempari tim. Saat pemecahan massa tim tindak menggunakan senpi laras panjang dengan amunisi hampa. Karena jatuh korban dari pihak massa, tim medis segera datang untuk mengevakuasi korban untuk melakukan penanganan pertama. Saat massa sudah mulai mundur dan tim Dalmas telah menguasai situasi, beberapa anggota diperintahkan untuk memadamkan api.
Massa sudah terpecah menjadi jumlah kecil dan dilanjutkan dengan penangkapan oleh tim tindak Reskrim untuk diamankan ke Mako. Selanjutnya dilaporkan kepada Kabag Ops bahwa situasi telah berhasil dikuasai dan dilanjutkan kepada pimpinan.
“Simulasi ini merupakan salah satu sarana cukup penting dan strategis untuk mengetahui sejauh mana kesiapan operasional anggota Polres Mappi dan jajarannya serta memupuk keterpaduan dan kebersamaan dengan Pemda, TNI dan instansi terkait khususnya dalam menghadapi tindakan anarkis dan konflik sosial yang dapat menimbulkan kerusuhan,”terang Yustinus. Ia meminta jajarannya untung memahami prosedur pengamanan dengan benar dan tidak ragu-ragu dalam menjalankan tugas di lapangan, mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilandalam mengikuti simulasiguna mendukung keberhasilan tugas serta memegang teguh disiplin kerja dan hindari kekerasan, pelanggaran serta sifat arogan.(iis)