MERAUKE,ARAFURA,-Ketua Persatuan Perempuan Mappi, Engelbertha Kabagaimu menegaskan, terkait dengan proses pemilihan anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Selatan khususnya utusan perempuan asal Kabupaten Mappi maka ia mengharapkan agar Pansel yang bekerja, baik untuk Pansel Papua Selatan maupun Pansel Mappi dapat jeli melihat figur-figur yang dipilih. Menurutnya, figur tersebut khususnya utusan perempuan harus mewakili suara perempuan yang ada di Kabupaten Mappi, baik perempuan asli Mappi, perempuan Mappi Papua atau para perempuan dari berbagai suku lainnya yang ada di Kabupaten Mappi.
Pihaknya menyayangkan keputusan yang telah ditetapkan karena menilai figur yang terpilih kurang tepat apalagi tidak berdomisili di Kabupaten Mappi. “ Ada kok, figur perempuan yang tepat dan sudah bekerja keras di Mappi, figur tersebut sudah kita siapkan untuk mewakili perempuan dari Mappi sebagai anggota. Seharusnya kita juga dilibatkan selama proses berjalan, mulai perekrutan nama hingga hasil akhir ketika nama-nama yang terpilih diumumkan,”tegasnya kepada ARAFURA News di Kedai Kopi Corner belum lama ini.
Besar harapan permasalahan ini dapat disikapi oleh seluruh pihak terkait yang melaksanakan pemilihan karena dengan peduli dan fokus pada persoalan ini maka itu menunjukkan bahwa perempuan asli Mappi juga dihargai. Ia berpendapat jika melakukan perekrutan seharusnya melihat pribadi dari figur tersebut yang diharapkan memiliki karakter positif dan mampu membawa perubahan yang lebih baik bagi kaum perempuan khususnya di Mappi. Sekali lagi ia meminta Pemerintah Provinsi Papua Selatan dan Pemerintah Kabupaten Mappi dapat bersikap bijaksana dan melihat persoalan ini dengan baik.
“Kami bisa menerima ketika mereka datang dengan aturan dan benar-benar figur yang tepat atau memang sudah tidak ada orang lain lagi di Mappi. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, masih banyak perempuan yang dimiliki Kabupaten Mappi dan sudah mengabdikan diri cukup lama demi kabupaten ini. Ini ibaratnya, kita yang mengolah kebun, mengolah lahan, kita yang menanam pohon namun ketika berbuah justru orang lain yang memetik. Sungguh ini sangat melukai hati kami,”tukas Engelbertha. Pihaknya masih berharap sebelum proses pelantikan dilaksanakan ada kabar baik dan pihak terkait dapat memberikan perhatian sehingga tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari.(iis)