MERAUKE, ARAFURA, -KPU Papua Selatan menggelar rapat koordinasi (rakor) persiapan coklit untuk pemuktahiran dan penyusunan data pemilih pemilihan gubernur dan wakil gubernur Provinsi Papua Selatan serta bupati dan wakil bupati tahun 2024 bertempat di Swiss-Belhotel, Rabu (19/6). Rakor tersebut membahas beberapa hal penting seperti dukungan pemerintah, dukungan pendataan pemilih di lokasi khusus Lapas dan pengawasan Bawaslu dalam penyusunan dan pemutakhiran data.
Adapun narasumber yang dihadirkan antara lain pihak Bawaslu Papua Selatan, Dinas Dukcapil Papua Selatan dan Kanwil Kemenkum HAM Papua. Ketua KPU Papua Selatan, Theresia Mahuze saat pembukaan mengharapkan agar Pantarlih mengoptimalkan kinerja dengan turun langsung ke lapangan untuk melakukan coklit. Dalam hal ini mendatangi setiap rumah sehingga data yang diperoleh benar-benar valid. Pihaknya akan fokus melakukan pengawasan agar tidak ditemukan data yang bersifat abal-abal.
“KPU kabupaten akan merekrut Pantarlih yang akan melakukan coklit di lapangan. Perlu diingat bahwa KPU melakukan coklit berdasarkan asas de jure atau sesuai dengan aturan. Pemilih yang didata harus sesuai dengan alamat KTP bukan berdasarkan di mana dia berada atau tinggal,”ujar Theresia kepada wartawan. Ia menjelaskan, upaya ini juga untuk menghindari terjadinya pemilih ganda.
Selain itu pada Pilkada kali ini juga dilakukan perampingan TPS dan beberapa waktu lalu telah dilakukan pemetaan TPS. Jika pada Pemilu lalu ditetapkan satu TPS maksimal 300 pemilih maka pada Pilkada minimal 400 dan maksimal 600. Khusus Papua Selatan, hasil pemetaan TPS menunjukkan pada Pemilu lalu sebanyak 1.770 TPS dan hasil pemetaan menjadi 1.065.
Jika satu TPS ada 400 pemilih maka cukup dengan satu Pantarlih. Namun jika lebih dari 400 maka satu TPS bisa disiapkan hingga dua Pantarlih. “KPU provinsi akan melakukan supervisi monitoring guna memastikan Pantarlih mampu mendapatkan data yang valid dan bukan abal-abal. Oleh karena itu meskipun waktunya cukup singkat hanya sebulan, kita akan tetap optimalkan dan terus mengawal proses coklit, ” tegasnya. (iis)