Bertemu Petani Kopi, Ini Pesan Kabag Perekda

  • Bagikan
Para petani didampingi Kanit Bintibsos saat menyimak arahan (foto:ist)

MERAUKE,ARAFURA,-Masih tentang pendampingan dan konsultasi petani kopi, Selasa (11/10) bertempat di Rumah Kopi D.Waroeng, sejumlah petani kopi dari Kampung Seed Agung bertemu dengan Kabag Perekda Setda Merauke, Fransiskus Ciwe untuk berkonsultasi dan mendapatkan arahan-arahan penting. Kepada para petani, Kabag Perekda meminta untuk mendata apa saja yang menjadi kebutuhan petani, mulai dari proses pembukaan lahan baru, penanaman, perawatan, panen dan pasca panen.

Semua harus dicantumkan sehingga saat pengajuan proposal benar-benar jelas. Ia juga meminta Kanit Bintibsos Polres Merauke untuk membantu mengarahkan petani,  pembuatan proposal bantuan serta melakukan pendampingan yang berkelanjutan. Tujuannya agar petani kopi Muting dapat berkembang dan sinergitas antara pemerintah dan Polres Merauke juga terjaga dalam upaya perbaikan serta peningkatan ekonomi masyarakat.

Sebagai Kabag Perekda, ia sudah membangun komunikasi dengan perwakilan Bank Indonesia di Jayapura  agar proposal petani tersebut dapat ditindak lanjuti. “Jadi sekarang tinggal disusun proposalnya agar segera dapat diajukan,”jelasnya. Sementara itu Kanit Bintibsos Sat Binmas Polres Merauke, AIPDA Jasman Tristanto, S.Sos meminta petani tetap semangat karena sudah mulai terlihat nilai ekonomis dari kopi Muting.

Tidak sedikit orang dari kota yang datang untuk membeli kopi secara langsung ke petani. Ia siap membantu melakukan pendampingan dan pembinaan untuk peningkatan ekonomi petani kopi di Distrik Muting karena hal ini sudah menjadi penekanan pimpinan untuk dapat bersinergi dengan masyarakat maupun pemerintah. Pada kesempatan itu Kepala Kampung Seed Agung Distrik Muting, I Nengah Sudiana menyampaikan terima kasih kepada Kabag Perekda dan Kanit Bintibsos yang sudah peduli dan masih memikirkan nasib petani kopi Muting.

Ia juga meminta Kabag Perekda dapat melaksanakan pelatihan untuk anak muda di kampung-kampung  khususnya dalam hal penanaman dan  pengolahan kopi. “Lahan kopi telah kami siapkan sebanyak 57 hektar dan siap digarap untuk pembukaan lahan baru. Kami berharap pak Kanit dapat menjadi mentor untuk pendampingan serta penjualan hasil kopi di kampung kami,”harapnya.(iis).

  • Bagikan