MERAUKE,ARAFURA,-Ada yang berbeda di Warkop New Rahmat, Sabtu (30/9) karena pada tanggal tersebut Faisal selaku owner telah menyelesaikan Pelatihan Barista Klien Bapas Merauke (Liberika) dengan peserta lima klien dari Bapas Kelas II Merauke. Kelima klien tersebut mengikuti pelatihan sejak tanggal 25 hingga 30 September 2023 yang merupakan program pelatihan bimbingan kemandirian dari pihak Bapas dengan membidik warga binaan Lapas Kelas IIB Merauke.
Faisal saat penutupan pelatihan menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik kerjasama yang dilakukan dan tetap membuka peluang untuk kerjasama-kerjasama selanjutnya. Ia salut dan bangga dengan semangat yang dimiliki para peserta karena diakui SDM di bidang barista untuk di daerah ini masih minim. Yang menjadi kebanggaan lainnya ketika ia mengetahui peserta pelatihan adalah anak-anak muda asli Papua yang menurutnya memiliki kemampuan menjadi barista handal. “Mereka sudah bisa membedakan jenis kopi dan meraciknya sesuai pesanan pelanggan. Insyaallah mereka bisa diandalkan untuk bekerja di cafe maupun kedai kopi nantinya,”ungkap Faisal.
Sementara itu Kepala Bapas Kelas II Merauke, Hernowo menyampaikan terima kasih kepada Owner Warkop New Rahmat atas pengetahuan dan wawasan yang telah diberikan kepada para peserta sehingga memiliki kemampuan sebagai barista profesional dan mampu diterapkan saat kembali di tengah-tengah masyarakat. Ia berharap kelima klien dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk melamar kerja di cafe-cafe yang ada di Merauke dan sekitarnya. Pihaknya dalam hal ini senantiasa memberikan dukungan terhadap pembinaan para klien agar dapat kembali ke tengah-tengah masyarakat dengan kualitas hidup yang lebih baik dan tidak mengulangi perbuatannya.
Pada kesempatan yang sama, Calon Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Kelas II Merauke, Aditya Pratama Putra menjelaskan bahwa salah satu tugas Bapas adalah memberikan bimbingan yang sifatnya beragam, baik bimbingan kepribadian maupun kemandirian. “Kali ini kita bekerjasama dengan Warkop New Rahmat untuk memberikan pelatihan barista kepada klien yang tengah menjalani proses bebas bersyarat. Jadi selain melakukan pengawasan kita juga memberikan pelatihan kemandirian agar mereka dapat mengimplementasikannya untuk bekerja di cafe saat kembali ke masyarakat,”ujar Aditya.(iis)