Aktivitasnya Diabadikan Jadi Prangko, Untung Sangaji Salut

  • Bagikan

JAYAPURA,ARAFURA,-Rutin mempublikasikan berbagai aktivitasnya di media sosial, siapa sangka ternyata kebiasaan Kabagada Rolog Polda Papua, AKBP Ir.Untung Sangaji, MH itu menarik perhatian banyak pihak, termasuk dari jajaran Pos dan Giro yang langsung mengabadikannya dalam bentuk prangko dan sangat laris diserbu kalangan kolektor. Awalnya Untung Sangaji hanya ingin berbagi kisah tentang aktivitasnya sebagai seorang polisi termasuk sejumlah program kegiatannya saat masih menjabat sebagai Kapolres sebelum dimutasi. Namun tidak sekedar berbagai cerita dan pengalaman, dirinya juga ingin menggugah hati banyak orang untuk selalu berbuat baik kepada siapa saja dan mengasah talenta yang ada di dalam diri dengan terus berkreasi.

“Mereka abadikan berdasarkan postingan saya di media sosial, salah satunya di Facebook dan dijadikan koleksi serta dapat digunakan juga sebagai prangko resmi. Di Merauke juga ada tetapi belum mereka berikan karena masih banyak yang membutuhkan terutama ketika saya melatih home industri dan UMKM lalu didokumentasikan oleh pihak Pos dan Giro dalam bentuk prangko,”terangnya kepada ARAFURA News via telepon, Rabu (29/3). Meskipun prangko tersebut mampu menambah nilai jual karena orang-orang tertentu banyak yang memesan namun ia tidak fokus dengan nominal yang dihasilkan, akan tetapi lebih memilih hasil karya berupa prangko tersebut. Sebab sarat dengan nilai histori dan dapat menjadi kenang-kenangan bagi dirinya yang sangat berharga.

Menurutnya nilai prangko tersebut lebih mahal daripada harga prangko itu sendiri. Misalnya harga prangko adalah 5.000 maka dapat bertambah di tangan para kolektor. Jadi bagaimana semua kegiatan yang ia lakukan benar-benar dihargai dan dituangkan menjadi sebuah karya. Dirinya mengaku salut sebab dari hal-hal sederhana ternyata banyak disukai banyak orang. Berawal dari aktivitasnya yang sering dipantau oleh masyarakat dari seluruh Indonesia, tiba-tiba ada beberapa orang yang secara khusus meminta foto-fotonya tersebut untuk diabadikan dalam bentuk prangko.

“Ternyata ada sejumlah kolektor yang menyimpan foto-foto saya yang disukai mereka. Padahal saya hanya mengisahkan aktivitas secara sederhana dan captionnyapun singkat. Jadi semua terjadi secara tidak sengaja hingga pada akhirnya saya tanda tangani perjanjian dengan pihak Pos dan Giro,”tukas mantan Kapolres Merauke ini. Ia menjelaskan bahwa mereka pernah bertemu saat dirinya masih bertugas di Merauke dan beberapa kali di Jayapura. Ia berharap karya ini disukai dan ia juga ingin menyimpan koleksi prangko tersebut sehingga suatu saat nanti dapat dihadiahkan kepada orang lain. Tentunya akan menjadi sesuatu yang sangat berharga.(iis)

  • Bagikan