MERAUKE,ARAFURA- Ketua Delegasi RI Ani Rumbiak,MM yang juga selaku Plt Administrasi Umum Setda Provinsi Papua bersama Ketua Delegasi Sidang Papua New Guinea (PNG) Mr.Jefry Willy James Call membuka pertemuan Border Liason Meeting (BLM) yang didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Selatan, dimana Merauke selaku tuan rumah.
Napak tilas 18 tahun hubungan bilateral kedua negara yang bertetangga darat sejauh 1800 Km dan batas laut mengalami pasang surut. Namun tetap menjaga aggrement atau kesepakatan yang membuat hubungan RI dan PNG tetap terjalin harmonir hingga saat ini.
Ani Rumbiak mewakili delegasi RI mengatakan hubungan erat kedua negara yang bersama menjaga stabilitas perbatasan di kedua negara termasuk rakyat disekitarnya. Dan pertemuan ini dapat menghasilkan kesepakatan yang tentunya berguna atau bermamfaat bagi masyarakat di kedua negara.
Meskipun diakui ada sejumlah isu yang menjadi pokok pembahasan seperti halnya kondisi regional, isu pelanggaran kelautan dan perikanan, kerjasama bidang perdaganga dan industry, isu pos lintas batas, Kerjasama menyangkut pertukaran informasi, penyiapan provinsi kembar, dan isu kelanjutan informasi , tranformasid an surat lintas batas kedua negara.
Sedangkan Ketua Delegasi Sidang PNG Jefry Willy James Call menarih apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Provinsi Papua Selatan yang menjadi tuan rumah terlaksananya BLM yang ke 18 tahun. Menurutnya, Merauke merupakan provinsi yang berkembang pesat dan berbatasan langsung dengan wilayah PNG. Sudah tentu akan memberikan mamfaat bagi masyarakat sekitar tapal batas.
Hal serupa disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Papua Selatan Drs.Madderemeng, MSi menyanpaikan terima kasih dimana Provinsi Papua Selatan dan Merauke mendapat kepercayaan negara untuk menjadi tuan rumah pertemuan BLM antara RI dan PNG.
Madderemeng juga mengatakan, BLM RI-PNG sangat penting untuk masyarakat di kedua negara yang berbatasan langsung. Tentunya dengan program pembangunan strategi nasional akan memberikan mamfaat besar bagi pengembangan di tapal batas kedua negara.
“Selain keamanan perbatasan, juga pembangunan eknomi melalui perdagangan lintas batas, juga kesejahteraan sosial termasuk kolaborasi budaya kedua negara. Sekali lagi terima kasih sudah menjadikan Provinsi Papua Selatan menjadi tuan rumah BLM antara RI dan PNG,”papar Sekda. (**)
Laporan : Felix Hursepuny, S.Sos.